DINAMIKA BUMI

Bumi terdiri dari lapisan-lapisan, mulai dari kerak, mantel (atas dan bawah) dan inti (luar dan dalam). Dari lapisan tersebut ada yang dinamakan litosfer (lapisan kerak dan mantel bagian atas) yang dapat kita sebut juga dengan lempeng litosfer. Lempeng ini bersifat brittle atau mudah rapuh dan cenderung pecah, jadi bumi bagian atas terdiri dari lempeng-lempeng yang terpecah-pecah. Antara lempeng satu dengan yang lain saling bergerak, adapun yang mengakomodasi pergerakan lempeng yaitu adanyakonveksi pada bagian mentel dan gaya-gaya yang bekerja pada lempeng (ridge push, slab pull dan trench section). Coba kita bayangkan, jika pecahan lempeng itu bergerak pasti akan terjadi tumbrukkan antar lempeng, ada juga yang saling menjauh dan ada juga yang saling berpapasan, bahasa kerennya divergen (lempeng saling menjauh), konvergen (lempeng saling bertumbrukan) dan transform (lempeng saling berpapasan). Pada awalnya bumi dianggap statis (tidak bergerak) tetapi sejak adanya hipotesis dari seorang ahli meteorologi dan geofisika Jerman, Alferd Wegener yang menyatakan bahwa continental mempunyai kemempuan untuk bergerak (continental drift ), pernyataan ini disertai bukti-bukti bahwa temuan lokasi fosil yang saling terhubung antar benua dan kesamaan batuan sedimen antar beberapa benua, hal ini mengisyaratkan bahwa sebenarnya dahulu benua adalah satu yang disebut dengan pangea. Tetapi pada saat itu belum ada bukti ilmiah yang dapat menjelaskan mengenai mekanisme yang menggerakan continen. Sampai 30 tahun para ilmuan berdebat menegenai mekanisme continental drift ini, kemudian pada tahun 1960 ditemukan pegunungan di bawah laut dan pola alternating magnetik batuan pada permukaan lantai samudra, dari penemuan ini mulai ada pencerahan dalam menjelaskan mekanisme continental drift.
Begitu sobat, kita di bumi ini sebenarnya ibarat menaiki perahu yang mengapung tapi berjalan sangat lambat sekali lebih lambat dari jalannya kura-kura.

1. Struktur interior bumi
a. Kerak
• Lapisan tipis, 0.5% dari volume bumi
• Terbagi menjadi dua: kerak benua (SiAl) dan Kerak samudra (SiMa).
• Batas kerak dan selubung adalah bidang DISKONTINUITAS MOHOROVICIC
Macam-macam kerak :
Kerak samudra
• Mempunyai tebal 8 km,
• Secara umum terdiri dari BASALT, GABRO
• Si, Al, K, Ca < dari kerak benua
• Umur 200 Ma, ditemukan di laut Pacific Barat dan timur kepulauan Mariana
Kerak benua
• Mempunyai tebal 30 -50 km, dapat sangat tebal dapat mencapai 80 km seperti di bawah pegunungan Himalaya dan sangat tipis dibawah laut membentuk pinggiran benua.
• Secara umum terdiri dari Granit
• Si, Al, K, Ca
• Memproduksi panas radioaktif dari K, U dan Th
• Umur 1 – 2.5 Ga, tertua 3.9 Ga yang ditemukan di Greenland, Canada dan Australia
b. Selubung/mantel
• 83% dari volume bumi
• Membentuk lapisan setebal 2900 km
• Batuan selubung adalah Peridotite yg terdiri dari silikon, oksigen, besi dan magnesiun (Si, O, Fe, Mg)
• Temperature pada bagian bawah 3,800oC dan bagian atas 800oC.
c. Inti
• 16% dari volume bumi
• Terbagi dua menjadi inti padat dan inti cair
• Mempunyai komposisi logam Besi dan Nikel seperti pada meteor
• Temperatur dipusat inti bumi: 4200oC
• Sifat kemagnetan bumi terjadi mungkin dikarenakan fluida pada inti luar berputar dengan kecepatan yang berbeda dengan inti padat
Litosfer dan Astenosfer

 Litosfer bersifat brittle (getas).
 Ketebalan litosfer berkisar dari 50 – 125 Km (rata – rata 75 Km, Gambar 3).
 Astenosfer (lapisan lunak mantel bagian atas) memiliki temperatur tinggi (1400o C) dan dapat mengalir (strong flowage).
 Dari litosfer ke astenosfer temperature berangsur meningkat.
 Litosfer yang rigid dan brittle dapat bergerak melalui astenosfer yang lunak dan plastis.
2. Fakor penggerak lempeng
a) Konveksi magma :
b) Gaya-gaya yang bekerja pada lempeng :
- Slab pull
- Ridge push
- Trench suction
3. Interaksi batas lempeng
a) Divergen : Pergerakan antar lempeng saliang menjauh
b) Konvergen : Pergerakan antar lempeng bertubrukan
- Subduksi : Salah satu lempeng menyusup kebawah terhadap lempemng yang lain
- Collision : Kedua lempeng bertubrukan secara frontal
- Obduksi : Salah satu lempeng menjulang keatas terhadap lempeng yang lain
c) Transform : Pergerakan antar lempeng yang sejajar (berpapasan)
4. Pemekaran lantai samudra (Sea floor spreading)

Sea floor spreading terjadi pada batas lempeng divergen, di mana lempeng-lempeng bergerak saling menjauh, mengakibatkan material di bawah naik ke atas membentuk lantai samudera baru. Bentuk lantai samudera antara lain : lantai abbisal, gunung laut, punggungan samudera (ocean ridge), palung laut. Sea floor spreading terjadi pada mid ocean ridge (punggungan tengah samudera). Punggungan samudera merupakan tonjolan yang terdiri dari batuan di atas lantai samudera. Memiliki panjang puluhan ribu kilometer dengan lebar ratusan kilometer serta berdiri setinggi 0.6 km atau lebih. mid ocean ridge tersebar di berbagai tempat di muka bumi.
Tahun 1950an: eksplorasi mengenai lantai samudera dilakukan secara ekstensif untuk meningkatkan pemahaman tentang adanya deretan pegunungan di dasar laut atau punggungan tengah samudera (mid-oceanic ridge / MOR).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "DINAMIKA BUMI"

Posting Komentar